Infotembalang.co - Blangu, Gesi (28/07/2023). Saat ini digitalisasi ekonomi menjadi ujung tombak utama dalam mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Tak terkecuali dengan digitalisasi dalam sistem pembayaran.
Tren pembayaran nontunai di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak platform pembayaran digital telah muncul dan menjadi populer di masyarakat, seperti OVO, GoPay, Dana, LinkAja, dan lain-lain. Digitalisasi ini memungkinkan transaksi non-tunai yang lebih mudah dan cepat, baik untuk pembayaran di toko fisik, belanja online, hingga transfer antar individu.
Pada 1 Januari 2020 Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) telah meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yaitu penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menjadi satu kode QR.
QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan kode QR dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Melalui QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko dan pedagang. Model pembayaran tersebut memberikan kemudahan baik bagi merchant maupun konsumen untuk bertransaksi tanpa perlu khawatir atas keterbatasan pemilihan metode pembayaran.
Digitalisasi pembayaran berperan penting dalam mendukung digitalisasi ekonomi secara keseluruhan. Dengan adopsi pembayaran digital yang luas, bisnis dapat mengoptimalkan proses keuangan mereka, meningkatkan efisiensi, dan mencapai lebih banyak pelanggan. Selain itu, digitalisasi pembayaran juga berdampak pada inklusi keuangan dengan memungkinkan akses ke layanan keuangan bagi sektor masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh sistem perbankan konvensional. Secara keseluruhan, digitalisasi ekonomi dan digitalisasi pembayaran adalah tren penting dalam era teknologi informasi modern, dan keduanya berkontribusi pada perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Penggunaan smartphone yang luas di Desa Blangu telah memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses aplikasi pembayaran dan menggunakan metode pembayaran non-tunai. Akan tetapi hampir semua pedagang dan UMKM yang ada di Desa Blangu hanya menerima pembayaran secara tunai dengan uang kertas dan uang logam. Padahal, dengan adanya digitalisasi pembayaran melalui QRIS akan dapat mempercepat dan mempermudah proses pembayaran.
Penggunaan QRIS oleh UMKM juga akan membawa manfaat yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional, akses keuangan, dan kemampuan bersaing. Sehingga nantinya akan mempercepat UMKM untuk dapat beradaptasi dengan era digital dan memanfaatkan potensi dari ekosistem pembayaran elektronik.
Berangkat dari latar belakang tersebut, pada hari Sabtu, 29 Juli 2023, salah satu mahasiswi KKN UNDIP TIM II 2022/2023, Shella Silvia yang melakukan kegiatan KKN di Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen melakukan program kerja pemberdayaan UMKM untuk mendorong percepatan digitalisasi ekonomi dengan melakukan sosialisasi metode pembayaran QRIS.
Sosialisasi penggunaan QRIS kepada UMKM di Desa Blangu dirasa penting karena QRIS memiliki potensi yang besar untuk memperluas akses UMKM ke sistem pembayaran digital, meningkatkan efisiensi transaksi, dan mengurangi risiko pembayaran tunai. Sosialisasi ini penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran UMKM tentang manfaat QRIS, sehingga mereka dapat mengadopsinya dengan lebih baik dalam kegiatan bisnis mereka.
Selain itu, sosialisasi ini juga akan memberikan pengetahuan yang dapat membantu UMKM dalam mengatasi potensi hambatan atau kendala teknis yang mungkin dihadapi saat menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran. Pemaparan materi program yang diberikan kepada pelaku UMKM adalah pengetahuan seputar manfaat, cara penggunaan, cara pembuatan serta informasi penting lainnya mengenai QRIS. Sosialisasi ini dilakukan secara door to door kepada UMKM yang ada di Desa Blangu. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan penjelasan melalui leaflet yang berisi materi mengenai metode pembayaran QRIS.
Dokumentasi Penyampaian Materi Mengenai Metode Pembayaran QRIS
Sosialisasi mengenai metode pembayaran nontunai QRIS kepada pelaku UMKM di Desa Blangu diharapkan dapat menarik lebih banyak pelaku usaha untuk mengadopsi pembayaran QRIS dan meningkatkan kesadaran pelaku UMKM tentang teknologi QRIS sebagai alternatif pembayaran yang lebih praktis dan aman daripada transaksi tunai.
Dengan meningkatnya pemahaman tentang metode pembayaran QRIS, UMKM di Desa Blangu akan dapat memiliki peluang untuk menjangkau lebih banyak pelanggan serta akan membantu untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha mereka.
Pelaku UMKM di Desa Blangu merasa terbantu dengan kegiatan sosialisasi ini karena mereka mendapatkan informasi baru mengenai metode pembayaran non-tunai QRIS. Mereka juga dapat menerima dengan baik materi yang disampaikan dan berterima kasih atas pemberian informasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada kemajuan UMKM di Desa Blangu.
sumber: campusnesia.co.id